Keluarga burung merpati
Burung
merpati adalah burung yang memiliki kesetiaan tinggi. Perkawinan mereka di
anggap sebagai sebuah ikatan suci dan sakral sehingga tidak ada kamus cerai
dalam kehidupan rumah tangga mereka. Kehidupan mereka benar-benar harmonis dan
rukun. Saling asah, saling asih dan saling asuh nampak jelas dalam kehidupan
mereka. Geraknya seia senada, bergantian mengerami telur-telurnya dan setelah
menetas di suapi, di asuh dan dibesarkan bersama. Benar kata orang bahwa
merpati tidak pernah ingkar janji. Mereka setia dan tidak ada dusta diantara
mereka. Apalagi berbuat selingkuh walaupun kata orang selingan keluarga utuh.
Keluarga ayam
Ayam
memiliki sifat yang kurang terpuji. Lihat saja karakter ayam jantan yang suka
berkelahi, sombong, egois, ambisius, tidak bertanggung jawab, suka makan dan
doyan kawin di sembarang tempat. Ayam suka selingkuh dan menyeleweng. Yang
jantan hobi poligami dan yang betina gemar berpoliandri. Ayam jantan tidak
bertanggung jawab. Tugas bertelur, mengerami telur sampai membesarkan anak
diserahkan kepada yang betina. Bila anaknya sudah besar, kalau jantan di ajak berkelahi dan kalau betina di
ajak kawin.
Keluarga
burung puyuh
Keluarga
burung puyuh sebagai gambaran sebuah keluarga dimana tugas rumah tangga di
berikan sepenuhnya kepada sang suami. Si
istri sibuk bekerja, sementara sang suami yang merawat anak dan mengurusi rumah tangga. Hal ini tidak
jauh berbeda dengan kehidupan burung puyuh. Kata orang, burung puyuh kalau
bertelur maka proses reproduksinya yang melanjutkan adalah si jantan, sedangkan
yang betina entah kabur kemana. Keluarga burung puyuh sekarang banyak terjadi.
Anak-anak bersama bapaknya di rumah, sementara ibunya pergi bekerja bahkan
sampai ke luar negeri menjadi TKW.
Keluarga Bebek dan itik
Konon, bebek
atau itik dalam melakukan proses reproduksi hanya sebatas kawin dan bertelur,
setelah itu mereka tidak peduli entah siapa yang mengerami telurnya atau
membesarkan anak-anaknya. Telurnya mau dibikin bahan roti, di goreng dadar,
dibuat martabak atau dimasukkan ke mesin tetas, baik bebek jantan maupun betina
tidak pernah peduli. Keluarga seperti ini sekarang banyak terjadi. Suami istri
sibuk bekerja cari uang. Berangkat kerja anak-anaknya belum pada bangun, pulang
kerja anak-anaknya sudah tidur. Urusan anak diserahkan sepenuhnya kepada
pembantu
Posting Komentar